Powered By Blogger

Senin, 10 September 2012

KAMI TUNGGU AYAH PULANG


Oleh : Hanif, yang berkata lewat matanya….

Sayup-sayup dalam kegelapan di keheningan malam kami dengar suara khas mesin mobil ayah, suara itu terasa dekat namun ternyata lambat laun menghilang dan kami pastikan itu bukan ayah.

Beberapa jam kemudian kami mendengar lagi suara mesin mobil yang sama, dengan hati gembira kami harap itu ayah yang pulang. Namun suara itu semakin menjauh dan perlahan lenyap bukannya makin semakin mendekat

Dan hari udah semakin larut, aku udah dibuai mimpi, tinggal ibu yang masih menanti ayah.
Ibu masih berharap bahwa ayah sebentar lagi pulang. Benar saja, ibu dengar suara mesin mobil ayah mendayu di kesunyiaan malam suara itu terasa semakin mendekat, semakin dekat, namun tidak berhenti, suara itu berlalu melaju. Dan ternyata, itu mobil tetangga yang mirip dengan mobil unik ayah.

Dalam penantian ini, ibu tanpa sadar tertidur, dan saat tersentak dari tidurnya, terlihat sesosok tubuh yang keletihan, bahkan tampak begitu letih namun masih menyisakan senyuman untuk kami.

Ibu menganggap senyuman ayah saat pulang itu, walau dalam keletihan, adalah hadiah terbesar dan anugerah dalam hidup kami. 

Ayah memang pekerja keras. Dan kami ingin itu akan menular pada kami.
Ayah, we love u so much……….

Tidak ada komentar:

Posting Komentar