Powered By Blogger

Senin, 17 September 2012

Serunya membangun rumah


Keinginan kadang terkendala dengan kemampuan makaa itulah diperlukan manajemen untuk bisa mendapatkan sesuatu yang meksimal dalam keterbatasan. Inilah kira-kira prolog yang tergambar saat aku mulai menyeting model rumah idaman kami. Suamiku menyerahkan desain dan denah padaku trus dia yang kasih masukkan dan saran.  

Dengan mempertimbangkan maksimalitas tata letak ruangan dan penempatan interior maka setelah beberapa kali utak atik, maka jadilah denah hasil karya seorang arsitektur amatiran. Nih denahnya yang digambar ulang di aurocad oleh suamiku, yang sudah mengalami puluhan kali revisi (hingga suamiku bilang, “udah ya, nga ada lagikan yang mau diudah”, udah bosan sama aku yang buanyak kali pertimbangan ini itunya):

Ini tampak depannya, karna sekarang domisili di Padang, jadi saat ini rumah itu jadi aset aja dulu (kasian nga ditempati, home sweet home ini).




 




Selasa, 11 September 2012

Pengalaman menyusui seorang ibu baru


Sebagai seorang ibu baru pengetahuan kita memang sangat minim, apalagi jika kurang membaca. Ini lah yang aku alami. Saat sebelum hamil dan saat hamil aku hanya focus pada pencarian informasi dan pengetahuan seputar masa hamil dan persalinan karena itulah saat yang paling berat dari banyak cerita yang aku dengar. Sehingga hampir bisa dibilang aku nga pernah menyentuh buku tentang perawatan dan penganan bayi yang baru lahir. Cerita lucu tentang mengasuh bayi baru ini (sekarang baru dibilang lucu ya, tepat sih pahit hiks) bermula saat Hanif baru lahir. Hari pertama setelah Hanif lahir, ia begitu tenang hampir selalu bobok, bagaikan boneka dan jarang menyusu walau udah sering kali aku tawari. Malam setealh kelahiran itu aku diliputi uforia hingga aku sulit tiddur dan berfikir senangnya udah melahirkan, lega,,,. 


Dokter anakpun mengecek hanif, saat ia berusuai 1 ½ hari (saat itu pagi jam 8), dan mengatakan bahwa hanif kuning, dan harus disinar UV ditamah lagi saat itu bulan desember, matahari pagi hampir selalu tertutup awan.  to be continue.......

Senin, 10 September 2012

KAMI TUNGGU AYAH PULANG


Oleh : Hanif, yang berkata lewat matanya….

Sayup-sayup dalam kegelapan di keheningan malam kami dengar suara khas mesin mobil ayah, suara itu terasa dekat namun ternyata lambat laun menghilang dan kami pastikan itu bukan ayah.

Beberapa jam kemudian kami mendengar lagi suara mesin mobil yang sama, dengan hati gembira kami harap itu ayah yang pulang. Namun suara itu semakin menjauh dan perlahan lenyap bukannya makin semakin mendekat

Dan hari udah semakin larut, aku udah dibuai mimpi, tinggal ibu yang masih menanti ayah.
Ibu masih berharap bahwa ayah sebentar lagi pulang. Benar saja, ibu dengar suara mesin mobil ayah mendayu di kesunyiaan malam suara itu terasa semakin mendekat, semakin dekat, namun tidak berhenti, suara itu berlalu melaju. Dan ternyata, itu mobil tetangga yang mirip dengan mobil unik ayah.

Dalam penantian ini, ibu tanpa sadar tertidur, dan saat tersentak dari tidurnya, terlihat sesosok tubuh yang keletihan, bahkan tampak begitu letih namun masih menyisakan senyuman untuk kami.

Ibu menganggap senyuman ayah saat pulang itu, walau dalam keletihan, adalah hadiah terbesar dan anugerah dalam hidup kami. 

Ayah memang pekerja keras. Dan kami ingin itu akan menular pada kami.
Ayah, we love u so much……….