Hanif dan Ibu |
Setiap keputusan yang
kita ambil pastinya ada sisi baik dan buruknya dan tentunya dari sekian banyak alternative kita memilih yang mengandung
resiko sekecil mungkin. Demikan juga langkah yang aku ambil dalam membesarkan Hanif. Segala hal terbaik yang harus dilakukan seorang ibu, aku lakukan semaksimal yang aku bisa dalam
mengasuh dan merawat Hanif.
Mulai dari keputusanku untuk
berusaha melahirkan normal, memberikan asi eksklusif, tidak menggunakan obat
nyamuk di kamar, mengasuhnya sendiri tanpa melibatkan orangtuaku, saat Hanif
kolik aku selalu berusaha membuatnya tenang meski aku dalam keadaan sangat-sangat
mengantuk karena pola tidur yang yang sangat-sangat tersegmentasi, tidak memberikan
obat penenang yang diresepkan dokter saat Hanif kolik, tidak mengunakan
buayan/ayunan saat menidurkan Hanif, runitas mandi sebelum tidur malam, memberi Hanif kesempatan menenagkan diri sendiri saat sulit tidur (membiarkannya
menagis sebentar), menunda MPASI sampai Hanif 7 dua minggu (hanif masih asi
eksklusif), tidak memberikan antibiotik yang diberikan dokter saat Hanif flu,
semua itu keputusan dengan konsekuensi yang berat.
Walau kadang diantara
keputusan tersebut ada teori-teori yang kontroversi, tapi aku yakin naluri ibu
akan menuntunku ke keputusan yang terbaik menurutku dan insya Allah itulah yang
terbaik untuk hanif, amin….
Namun untuk setiap
keputusan tentunya ada dasar ilmiahnya juga atau minimal ada pendapat para ahli
dan alasan dari pendapat tersebut. Sehingga itu dapat menuntun ku memilih pola
pengasuhan bagaimana yang tepat. Seperti yang tadi aku bilang kadang ada
beberapa pendapat yang berbeda, namun naluri ibu membantu menuntun ku memilih perlakuan
apa yang terbaik untuk buah hatiku.
Bagaimana naluri ibu
ini bisa menyakinkan kita?
Jika kita terlibat
lebih banyak dalam mengasuh buah hati kita tentunya ikatan batin antara kita
dan anak juga lebih kuat. Naluri ibu akan lebih kuat jika kita memilih untuk
lebih banyak terlibat dalam mengasuh buah hati kita. Oleh sebab itu kita sebagai
ibu jangan menyerahkan semua pengasuhan anak pada orang lain, meskipun kita
juga ibu yang bekerja di luar rumah, agar kita lebih mengenal betul apa yang
dibutuhkan buah hati kita, insya Allah…